[CERPEN] Melihat Pameran Foto Bersama Teman-Teman

 


Pada bulan Februari 2020, saya bersama teman-teman komunitas fotografi berkesempatan untuk menghadiri suatu pameran foto dan berbincang-bincang seputar dunia fotografi. Pameran tersebut diadakan di Jakarta, tepatnya di Museum Gajah. Saya sangat bersemangat untuk menghadiri pameran foto di sana, karena saya juga ingin melihat hasil karya dari fotografer idola saya, yaitu Darwis Triadi.


Fotografer senior asal Indonesia itu sempat meluncurkan karya-karyanya yang merupakan hasil kolaborasi dengan seorang perancang busana bernama Vera. Hasil karyanya berupa potret busana kebaya dari Indonesia yang diberi tema “Merajut Nusantara”. Mungkin tema ini mengartikan bahwa bukan hanya busana luar negeri saja yang bagus, tetapi busana dari Indonesia juga tidak kalah bagus dari luar negeri. Peragaan busana tersebut didukung oleh sejumlah pelaku kreatif dan pecinta tradisi budaya pernikahan Indonesia, seperti penata rias Irwan Riady, Adi Adrian, Anpasuha, Sugi Martono, juga penasihat pakem adat Mamie Hardo, Des Iskandar, Tarri Donolobo, Ida Zairinita, Aseng, Mumun, Kadek, Tio Gobel, dan nama-nama lainnya. Dalam pameran tersebut, seniman Djaduk Ferianto turut mengambil peran dalam tata musik, dan fotografer senior Darwis Triadi ikut mengabadikan setiap karya busana yang ditampilkan.


Sesampainya di sana, saya menyaksikan berbagai karya yang sangat keren. Saya juga melihat karya foto model dan busana yang hanya diambil dengan menggunakan handphone saja. Ketika saya memasuki tempat dipajangnya karya-karya milik Darwis Triadi, saya pun langsung terkagum. Di antara hasil potret-potretnya, ada juga foto abstrak yang diabadikan dengan memakai ponsel biasa saja. Tidak salah jika karya-karya beliau sungguh menakjubkan, karena dia sudah mulai berkarya sejak tahun 1979 hingga saat ini. Sambil menunggu teman-teman saya yang belum sampai di tempat pameran, saya memutuskan untuk berkeliling sambil melihat karya Darwis Triadi.


Setelah saya menunggu sekitar dua puluh menit lamanya, akhirnya teman-teman saya pun datang. Salah satu dari mereka bertanya kepada saya, “Keren banget ya karyanya, Stev?”


Sambil melihat foto-foto yang dipajang dalam pameran itu, saya menjawab, “Yoi, tentu saja.”


Lalu, teman saya bertanya lagi, “Stev, mau ga kita bikin konsep baju kebaya seperti ini?”


Saya membalas pertanyaan itu, “Boleh aja.”


Setelah selesai melihat-lihat hasil karya yang dipamerkan, acara yang saya tunggu pun dimulai. Tak lupa, saya mendokumentasikan acara tersebut dan ikut berbincang seputar fotografi. Dalam acara itu, ada juga sesi pemotretan model sekaligus workshop bersama Darwis Triadi. Setelah itu, beliau membuka sesi tanya jawab kepada orang-orang yang datang ke pameran foto tersebut. Fotografer senior asal Indonesia itu menjawab semua pertanyaan dengan detail, sehingga memberikan kepuasan bagi hadirin yang telah bertanya kepadanya.


Usai diadakannya workshop tersebut, ada sesi foto bersama Darwis Triadi. Saya bersama teman-teman saya pun ingin ikut berfoto dengan beliau. Untuk bisa berpotret bersama fotografer terkenal itu, kami harus mengantri hingga berdesak-desakan karena orang-orang yang ingin ikut mengambil gambar dengannya sangat ramai. Untungnya, kami mendapat kesempatan untuk berada dalam satu potret yang sama dengan sosok tersebut.


Hari pun sudah gelap ketika kami menyelesaikan kegiatan di dalam pameran foto itu. Saat sekitar pukul tujuh malam, saya mengakhiri perjumpaan bersama teman-teman komunitas fotografi lainnya. Setelah menghadiri acara tersebut, saya mendapatkan wawasan dan ilmu baru yang dari workshop bersama Darwis Triadi. Sesampainya di rumah, saya langsung memilah dan mengedit foto yang sudah saya dokumentasikan selama kegiatan tadi siang, kemudian beristirahat.

 

Penulis: Steven

Editor: Grecia, Wesiana Tirta

Photo by Michal Matlon on Unsplash


Komentar

Postingan Populer