[CERPEN] Sahabat Jadi Cinta
Sinar matahari yang cerah mulai
memasuki jendela kamarku.
Oh iya, hampir lupa. Perkenalkan,
namaku Kresya Sherly, orang-orang memanggilku Kresya. Aku bersekolah di SMA
Tunas
Kini aku sudah siap untuk pergi ke
sekolah, tetapi ada satu masalah lagi yang harus aku selesaikan. Yap! Ternyata ban
mobil milikku kempis. Lengkap sudah, aku akan terlambat masuk sekolah. Aku langsung
berlari menuju halte untuk menemukan transportasi umum yang akan mengantarku ke
sekolah. Namun, karena mungkin hari ini adalah hari tersialku, angkutan umum
yang aku tunggu-tunggu tidak kunjung datang. Sampai beberapa saat kemudian,
datanglah seorang
Hmm... sebenarnya, aku juga punya
rahasia.
Jika kalian ingin
“Woi Kres, lo tumben ga bawa mobil?”
ucap Rio sambil berhenti di dekat halte.
“Iya nihh, mobil gue bannya kempis,”
jawabku sambil melihat ke arah Rio.
“Kenapa lo ga telepon gue, sih? Gue
kan bisa jemput lo di rumah,”
“Iyaa maaf... Ya gue juga tadi pagi
telat bangun nih, jadi ga kepikiran telepon lo,” balasku dengan nada memelas.
“Ya udah. Ayo naik, Kres. Bareng gue
aja.”
“Nggak usah deh, Ri. Nanti ada pacar
lo, dia malah cemburu lagi.”
“Nggak kok Kres, kita kan sahabatan.
Feli juga pasti ngerti kok.”
“Ya udah kalau gitu. Gue naik ya.”
Akhirnya, aku dan Rio pergi ke sekolah
bersama. Selama di perjalanan, kami saling bercerita dan berbagi tawa, hingga
tak terasa jika sudah sampai di sekolah. Kebetulan, Feli yang sedang berjalan menuju
ke kelas melihat ke arah kami, lalu langsung menghampirinya.
“Eh, lo kok bareng sama Rio, sih?”
“Iya Fel, tadi ban mobil gue kempis,
terus gue juga ketemu Rio di jalan, jadi gue bareng dia,” jawabku dengan jujur.
“Ooh, ya udah.”
Setelah kejadian itu, rupanya Feli
tidak tinggal diam. Ternyata, ia bersama teman-temannya membuat rencana untuk
membalas perbuatanku. Jadi, ketika bel istirahat tiba, dan murid berbondong-bondong
untuk pergi ke kantin, mereka mulai melancarkan aksinya.
“Kresya
“Siaap, bos!”
Aku berjalan dengan santai sambil
membawa makanan yang telah kubeli dari kantin, tetapi aku tidak melihat bahwa
ada kaki Feli yang sudah siap untuk menyandungku supaya jatuh. Bisa tebak apa
yang terjadi berikutnya? Tepat sekali, aku terjatuh dan makananku tumpah semua ke
seragamku. Semua orang memperhatikan diriku, membuatku merasa malu. Namun,
tiba-tiba ada seorang laki-laki yang datang dan menarik tanganku.
Sepulang sekolah, aku merebahkan
tubuhku di kasur empuk milikku. Kutatap langit biru kamarku. Kejadian itu
selalu berputar-putar di
Sejak saat itu, aku dan Rio jadi semakin dekat, dan aku merasa kami seperti sudah lebih dari sahabat. Sampai suatu ketika, aku memberanikan diri untuk mengungkapkan rasa sukaku kepada Rio, yang ternyata rasa itu terbalaskan. Iya, Rio juga menyukaiku sejak lama, tapi ia mengaku takut untuk memulainya karena dirinya tidak mau kehilangan sahabat satu-satunya.
Editor: Grecia, Wesiana Tirta
Photo by Giang Vu on Unsplash
Komentar
Posting Komentar