Valentine
Valentine
Dayla - Jacob
14th Febuary 2018. Valentine’s day.
Hari ini adalah hari kasih sayang atau lebih sering disebut dengan ‘Valentine’. Valentine sendiri merupakan hari dimana orang-orang menyatakaan perasaannya dengan memberikan coklat ke orang yang diinginkan. Banyak makna dari arti sayang. Bisa sayang dalam bentuk teman, sayang dalam bentuk terima kasih dan juga sayang dengan rasa cinta.
Dan itulah yang dilakukan oleh seluruh siswa SMA disekolah ini. Memberikan coklat, bertukar coklat, memakan coklat dan melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan coklat atau kasih sayang. Banyak juga yang menggunakan hari valentine sebagai hari untuk menyatakan rasa kasih sayang agar dapat megenal lebih baik lagi, atau biasanya disebut pacaran.
Hal-hal seperti itu sama sekali tidak terlintas di benak Jacob yang sekarang sedang asik duduk di taman belakang sekolah. Ia fokus dengan buku coret-coretannya yang berisikan berbagai lirik lagu. Jacob memang memiliki minat dalam bidang musik. Ia sama sekali tidak terganggu dengan suara-suara heboh saat ada orang yang melakukan pernyataan cinta.
Jacob tidak ingin merasakan apa itu cinta ataupun rasa pacaran. Fokusnya kali ini adalah belajar dan berlatih musik. Setidaknya prinsip itu bertahan hingga ada perempuan berkulit sangat putih dan memiliki pipi yang tembem persis seperti tahu menghampirinya.
Perempuan itu menyodorkan coklat yang dibungkus dengan kertas kado berwarna merah muda disertai dengan pita. Jacob mengadahkan wajahnya keatas untuk melihat wajah perempuan itu lebih jelas.
Untuk pertama kali didalam hidupnya, ia melihat wanita yang sangat cantik selain ibunya. Perempuann itu mempunyai mata yang indah dan senyuman manis yang khas.
“hm… ini,” Perempuan itu menggigit bibir bawahnya kemudian melanjutkan perkataannya, “buat kakak.” Perempuan itu menaruh coklatnya di tangan Jacob yang masih melayang tinggi.``
Setelah beberapa detik, barulah ia sadar kalau ia diberikan coklat oleh perempuan asing. Pikirannya menjadi penuh akan perempuan dan coklat yang sedang digenggamnya. Mungkinkah perempuan itu menyukainya? Atau itu tanda terima kasih? Tapi Jacob tidak pernah menolong perempuan itu sebelumnya. Bahkan ini pertama kalinya ia bertemu.
Pikiran Jacob terus berputar. Ini lebih sulit dari rumus-rumus yang biasanya ia pecahkan sangat mudah. Pikirannya terus berputar hingga ia mengingat sesuatu dan menggumam kan sesuatu.
“Dayla.”
```
14 March 2018. White’s day.
Kalau ada hari kasih sayang yang dirayakan setiap 14 Febuari, tentu saja ada hari untuk membalas segala coklat dan kasih sayang yang diterima pada hari valentine. Hari itu disebut sebagai white day.
Jacob sudah melakukan pertimbangan selama sebulan dan memutuskan untuk membalas coklat yang telah diberikan oleh Dayla. Selama sebulan itu juga, mata Jacob selalu terfokus dengan Dayla setiap perempuan itu berada di dekat maupun jangkauan yang jauh.
Seakan-akan Jacob memiliki antena radar khusus setiap ia merasakan kehadiran perempuan berpipi tembam itu. Jacob pun menyadari keanehan dalam dirinya ini sehingga dia bertanya kepada Matthew, yang berstatus sahabat karibnya sejak kecil.
Tentu saja Matthew menertawakan Jacob saat ia menceritakan segala hal yang dialaminya. Katanya “Jelas-jelas lu tuh lagi jatuh cinta, ckck. Begituan aja nanya ke gue. Udah sono buru tembak sebelum ada yang ambil.”
Jadilah sekarang ia memegang coklat yang dibungkus kertas kado yang bergambarkan Hello Kitty milik adiknya. Didalam bungkusa kado itu juga terdapat surat pendek yang berisikan ucapan terima kasih. Jacob berharap dengan tindakan yang ia lakukan ini dapat membuat dirinya lebih dekat dengan Dayla.
Ya, semoga saja.
Jacob mencari Dayla ke kelasnya. Untung saja gadis itu berada di kelasnya. Dayla sedang asyik mengobrol dengan teman-temannya sambil menikmati bekal makan siang. Jacob langsung menghampiri Dayla dan menyodorkan coklatnya.
Dayla yang sedang berbicara pun kaget dan terdiam. Ia harus mendongak untuk melihat wajah Jacob yang berpostur lumayan tinggi. Butuh beberapa saat untuk Dayla dapat mengingat Jacob.
“Ucapan terima kasih,” ucap Jacob dengan suara khas. Dayla tersenyum canggung, tak tahu harus menjawab apa. Ia menatap teman temannya meminta pertolongan, tetapi teman-temannya mengangkat bahu seakan menandakan untuk menerima saja coklatnya.
“Maaf kak. Aku nggak bisa terima coklatnya,” tolak Dayla halus.
“Kenapa?” tanya Jacob.
“Um… waktu itu aku kena dare buat kasih coklat ke stranger waktu valentine.” Dayla menundukan kepalanya, takut terkena marah dan merasa tak enak hati.
“Anda kasih coklatnya ke saya dan saya harus balas,” ucap Jacob. Jujur, ia merasa sedikit sakit mengetahui kebenaran yang sesungguhnya. Namun apa daya hatinya sudah benar-benar terisi dengan gadis yang sekarang sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.
“Tapi tetep aja, aku nggak bisa. Maaf ya.”
```
Setelah Jacob keluar dengan muka yang datar, teman-teman Dayla langsung menggoda Dayla.
“Ciaaa… baper beneran doi,” goda Sindy terlebih dahulu.
“Tau, tanggung jawab lu Day, udah bikin anak orang baper,” timpal Veve.
Dayla langsung menjitak kepala 2 orang tersebut, lalu berkata dengan nada yang lumayan ngegas, “Salah lu berdua anjir. Kasih dare yang aneh-aneh.”
“Kalo nggak aneh mana seru, sih,” ucap Sindy yang disetujui anggukan oleh Veve.
“Eh, tapi kalo yang baper seganteng itu sih gue juga mau,” ucap Una tiba-tiba.
“Gue juga. Dia lumayan ganteng kok Day, cara bicaranya khas banget, keliatannya baik juga. Udahlah, terima aja lah Day,” ucap Sindy yang makin ngawur.
“Enggak ah. Gue bakal tetap setia sama Zayn sampai titik darah penghabisan,” ucapnya dengan semangat yang berapi-api.
“Please deh, ya. Zayn tau lu nafas aja kaga,” ucap Sindy yang menancap, namun memang benar. Zayn itu terlalu sulit digapai. Kalo diibaratkan bagai langit dan jurang. Zayn di atas khayangan, Dayla tenggelam di lautan terdalam.
```
Phew. Dayla menghela nafas dengan kasar. Akhirnya dia sampai dirumah setelah kerja kelompok di rumah Veve. Harusnya sudah selesai dari 1-2 jam yang lalu. Tapi tau sendiri lah kalau temen satu “geng” dijadikan satu kelompok. Semuanya bakal main, bergosip, atau malah hanya menghabiskan cemilan doang.
Dayla memilih untuk mandi terlebih dahulu sebelum mengejarkan-atau lebih tepatnya menyalin PR Sosiologi yang banyaknya minta ampun. Setelah selesai mandi, Dayla membuka tasnya untuk membereskan buku pelajaran untuk esok hari.
Ketika ia mengeluarkan seluruh isi buku di dala tasnya, baru sadarkan kalau ada bungkusan kado Hello Kitty yang sudah nggak terbebentuk lagi.
Tentu Dayla jelas dari siapa coklat tersebut. Ia membuka bungkusan Hello Kitty dan menemukan sticky notes bewarna merah muda yang bertuliskan ‘Thank you for being my first valentine chocolate’.
Dayla lumayan terkejut untuk sifat keras kepala orang yang bahkan ia belum tahu namanya. Ya, karena ia memang random memilih Jacob sebagai orang yang dia akan berikan coklat, karena menurut Dayla, Jacob itu pendiam dan tidak terlalu mencolok.
Entah dari mana dia mendapatkan semangat yang berlebih untuk turun kebawah hanya untuk menaruh coklat tersebut di kulkas dan kemudian kembali naik ke kamarnya. Dayla memang orang yang tidak pekaan terhadap perasaannya sendiri. Bahkan ia tidak sadar kalau ia tersenyum sejak melihat coklat bungkusan Hello Kitty tersebut.
Penulis: Marshella Widjaja
Komentar
Posting Komentar